Profil

Dengan tagline, segala tentang Baduy ada di sini, Baduy Corner berusaha menghadirkan suku Baduy dan segala hal yang berkaitan dengannya lebih dekat dengan Anda.

Baduy Corner berawal dari sebuah keresahan yang muncul dari seorang Achmad Anwar Sanusi ketika masih duduk di bangku perkuliahan. Ia percaya sebuah pepatah arab yang berbunyi “al ‘ilmu bi la ‘amalin ka syajari bi la tsamarin”; bahwa ilmu tanpa amal -pun sebaliknya amal tanpa ilmu, ibarat pohon tanpa buah; bahwa ilmu yang tak diamalkan akan sedikit mendatangkan kebermanfaatan.

Sebelumnya, ia senang sekali beperjalanan. Dari kesenangan itu seringkali ia diminta oleh teman-teman untuk mengantar ke beberapa destinasi wisata. Kadang sendiri, kadang bersama-sama. Kadang dibayar, kadang sukarela. Perkampungan Baduy luar dan Baduy dalam menjadi tempat yang sering didatangi. Selain karena kesenangan beperjalanan tadi, juga karena kampung halamannya dan Desa Kanekes bertetangga, dekat sekali.

Jauh sebelum itu, ia bermimpi untuk menapaki jejak para ulama: mengajar, menulis, dan berdagang. Berdagang, apa pun sebutannya pada zaman sekarang, adalah salah satu ikhtiar untuk dapat membiayai transaksi-transaksi yang kita cipta agar dapat terus berlangsung kehidupan kita di dunia.

Dari sana kemudian terpikir menggabungkan semuanya.

Selama ini, konsep-konsep yang pernah ia pelajari tersebut lebih sering digunakan dan kita temukan dalam dunia perbankan syariah. Mudharabah dalam permodalan, murabahah dan ijarah dalam jual beli dan/atau pembiayaan. Saat ini ia ingin menerapkan konsep-konsep tersebut dalam skala kecil sekaligus memperkenalkannya sebagai bagian dari upaya membumikan konsep yang ada dalam perekonomian Islam ini ke khalayak.

Barangkali agak berlebihan, tapi baginya ini adalah sebuah perpaduan antara idealisme, hobi, dan kebutuhan. Idealisme untuk dapat mengamalkan ilmu yang telah dipelajari sebagai bentuk ibadah dan pertanggungjawaban; hobi menulis, mengambil mengambil foto dan beperjalanan; dan kebutuhan akan hidup yang musti terus tetap dibiayai.

Akhirnya, ia rasa benar apa yang dikatakan Donny Dhirgontoro bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali: dalam dunia imajinasi dan dalam dunia nyata. Maka akhirnya ia memperkenalkan apa yang sesungguhnya telah lahir dari rahim imajinasi, dan sedang saya coba rawat dan besarkan di dunia nyata: Baduy Corner.

Mohon doa dan dukungan!

Yang sedang belajar berdagang dan beribadah,

Achmad Anwar Sanusi